Sabtu, 29 Maret 2008

8 habits

Covey Wisdom
  1. Be pro active
    Penekanan pada poin ini adalah arahan supaya menjadi orang yang pro aktif bukan orang yang reaktif. Perbedaan diantara keduanya adalah mengenai cara pandang seseorang terhadap sesuatu hal. Jika orang bersikap reaktif, maka mereka akan cenderung untuk menyalahkan orang lain dan keadaan yang ada karena sebuah masalah terjadi. Tetapi jika pilihan menjadi pro aktif yang dipilih maka orang tsb akan bertanggung jawab terhapada segala sesuatu dalam hidupnya. Ber-inisiatif, bertindak lalu menjalaninya secara kontinu.
  2. Begin with the end in mind
    Dalam poin ini, Covey menyarankan supaya setiap individu mempunyai dan terus mengembangkan “personal vision statement“. Yang berarti komponen (individu atau organisasi) harus mempunyai sebuah tujuan akhir dalam hidup yang ingin diraih. Dan hal ini akan semakin efektif ketika dikembangkan dan didukung oleh semua komponen dalam organisasi tsb.
  3. Put first things first
    Hal in berarti setelah menentukan tujuan akhir, lalu arahan dalam pencapaiannya mulai disusun menjadi beberapa langkah berdasarkan skala prioritas. Menjadi target-target jangka pendek. Pendelegasian tugas adalah salah satu poin penting dalam time management. Menurut Covey pendelegasian yang sukses adalah lebih ber-orientasi pada hasil dan melakukan benchmark daripada mempersoalkan hal detail yang terkait dengan rencana kerja.
  4. Think win/win
    Merupakan sebuah konsep berpikir yang mengedepankan pencarian dan pengambilan solusi yang “memuaskan” semua pihak.
  5. Seek first to understand, then to be understood
    Adalah hal penting bagi seorang individu untuk terlebih dahulu berusaha mengerti situasi dan kondisi orang lain sebelum berharap orang lain tsb bisa mengerti keadaan kita.
  6. Synergize
    Bersinergi merupakan sebuah gambaran dari cara bekerja dalam tim. Menerapkan cara penyelesaian masalah secara efektif. Berkolaborasi dalam proses pengambilan keputusan. Menghargai perbedaan serta menjadikannya sebagai kekuatan. Serta terus melakukan inovasi. dst. Jika hal-hal tsb dilakukan secara terus menerus dan menjadi sebuah kebiasaan maka niscaya akan dapat menghasilkan sebuah hasil yang luar biasa. Dalam bahasa kerenya “The whole is greater than the sum of its parts.” :)
  7. Sharpen the saw
    Dalam poin ini, Covey menekankan akan perlunya fokus pada menyeimbangkan kepuasan diri. Mendapatkan kembali “production capability” dengan memakai dengan hati-hati aktifitas yang sifatnya menghibur.

Kemudian pada tahun 1994 Steven Covey menyempurnakan Seven Habits nya dengan memperkenalkan kebiasaan yang kedelapan (8th) yaitu “Find your voice and inspire others to find theirs” dimana semangat yang diusung adalah : From Effectiveness to Greatness. Choice dalam hal ini saya artikan sebagai sebuah kekuatan yang sangat unik (unique strong point) yang dimiliki masing-masing individu.

Hampir dapat dipastikan tidak ada individu yang benar-benar sama dimuka bumi ini. Ketika kita sebagai makhluk sosial, yang selalu berinteraksi dengan orang (tim) dalam lingkungan sosial, telah mampu menemukan suara kita maka hal berikutnya yang patut dilakukan adalah membantu dan mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama.

Kebiasaan yang terakhir ini (8th) sangat bermanfaat apalagi jika kita hidup dalam lingkungan sebuah organisasi. Karena apabila setiap individu dalam lingkup organisasi tsb bisa mengejawantahkan hal ini maka dapat dipastikan organisasi tsb akan sangat dinamis, solid dan dipenuhi oleh ide-ide inovatif. Yang pada akhirnya diharapkan efektifitas yang terbentuk akan mampu mendorong kita menjadi meraih keberhasilan yang dicita-citakan.


download disini

Minggu, 02 Maret 2008

Sikap menyebabkan Kegagalan dalam bekerja

Sebelas Sikap Yang Menjadi Kegagalan Terbesar Dalam Bekerja

1. Arogansi : merasa diri paling benar dan yang lain salah
2. Melograma: selalu ingin menjadi pusat perhatian
3. Volatility : sulit ditebak, bersikap sesuai mood-nya
4. Excessive Caution: takut mengambil keputusan
5. Habitual Distrust: sikap yang selalu curiga kepada orang lain
6. Aloofness : sulit dihubungi dalam berkomunikasi dengan orang lain
7. Mischievousness: peraturan dibuat untuk dilanggar
8. Eccentricity :selalu ingin berbeda, sehingga terkadang dianggap aneh oleh
orang lain ==>
9. Passive Resistance: tidak yakin dengan apa yang dia katakan
10. Perfectionism: kebanyakan dianggap salah, hanya sedikit yang benar
11. Eagerness to please: mengejar popularitas dalam setiap situasi


SUKSES
Jalan menuju sukses TIDAK lurus
Ada tikungan yang bernama ==> kegagalan
Bunderan yang bernama ===> kebingungan
Tanjakan yang bernama ===> teman
Lampu merah yang bernama => musuh
Lampu kuning yang bernama => keluarga


itu semua hanya ban kempes dalam pekerjaan
TETAPI BILA kamu memiliki ban serep bernama niat yang teguh dan mesin yang
bernama ketekunan maka km Akan bisa berhasiL

kegagalan kadang terus terbayang dlm fikiran kita,tp ga' usah berlarut cukup beberapa saat aja...lebih baik berfikir ke depan,toch masih bnyk hal2 yg bisa kita lakukan...bersyukur aja karena kegagalan itu terjadi saat ini,sehingga kita bisa lebih berhati-hati di kemudian hari ( mungkin ini adl salah satu cara tuk menghibur diri) karena penyesalan yg berlarut-larut itu akan membebani fikiran aja...

aku pernah mengalami kegagalan dan permintaan maafku di balas dengan...." kata maaf ga' akan pernah mengembalikan seperti semula" so ambil hikmahnya aja semua terjadi karena menginginkan kita berfikir

Good luck

5 Tipe Karyawan

5 Tipe Karyawan di Kantor Kita
K.H. Abdullah Gymnastiar

Pengklasifikasian karyawan dan pejabat kantor ini diekati dengan istilah
hukum yang digunakan dalam agama Islam. Pendekatan ini samasekali bukan
untuk mencampuradukkan atau merendahkan nilai istilah hukum tersebut,
melainkan hanya sekedar guna mempermudah pemahaman kita karenamakna dari
istilah hukum tersebut sangat sederhana dan akrab bagi kita. Mudah-mudahan
bisa jadi cara yang praktis untuk mengukur dan menilai diri sendiri.

(Ide dasar ini diambil dari pendapat Emha Ainun Najib)

1. Karyawan / Pejabat "Wajib"

Tipe karyawan atau pejabat wajib ini memiliki ciri : keberadaannya sangat
disukai, dibutuhkan, harus ada sehingga ketiadaannya sangat dirasakan
kehilangan.
Dia sangat disukai karena pribadinya sangat mengesankan, wajahnya
yang selalu bersih, cerah dengan senyum tulus yang dapat membahagiaan
siapapun yang berjumpa dengannya.
Tutur katanya yang sopan tak pernah melukai siapapun yang
mendengarnya, bahkan pembicaraannya sangat bijak, menjadi penyejuk
bagi hati yang gersang, penuntun bagi yang tersesat, perintahnya tak
dirasakan sebagai suruhan, orang merasa terhormat dan bahagia untuk
memenuhi harapannya tanpa rasa tertekan.
Akhlaknya sangat mulia, membuat setiap orang meraskan bahagia dan
senang dengankehadirannya, dia sangat menghargai hak-hak dan pendapat
orang lain, setiap orang akan merasa aman dan nyaman serta mendapat
manfaat dengan keberadaannya

2. Karyawan / Pejabat "Sunnah"

Ciri dari karyawan/pejabat tipe ini adalah : kehadiran dan keberadaannya
memang menyenangkan, tapi ketiadaannya tidak terasa kehilangan..

Kelompok ini hampir mirip dengan sebagian yang telah diuraikan,
berprestasi, etos kerjanya baik, pribadinya menyenangkan hanya saja ketika
tiada, lingkungannya tidak merasa kehilangan, kenangannya tidak begitu
mendalam.

Andai saja kelompok kedua ini lebih berilmu dan bertekad mempersembahkan
yang terbaik dari kehidupannya dengan tulus dan sungguh-sungguh, niscaya
dia akan naik peringkatnya ke golongan yang lebih atas, yang lebih utama.

3. Karyawan / Pejabat "Mubah"

Ciri khas karyawan atau pejabat tipe ini adalah : ada dan tiadanya sama
saja.

Sungguh menyedihkan memang menjadi manusia mubadzir seperti ini,
kehadirannya tak membawa arti apapun baik manfaat maupun mudharat, dan
kepergiannya pun tak terasa kehilangan.

Karyawan tipe ini adalah orang yang tidak mempunyai motivasi, asal-asalan
saja, asal kerja, asal ada, tidak memikirkan kualitas, prestasi, kemajuan,
perbaikan dan hal produktiflainnya. Sehingga kehidupannya pun tidak
menarik, datar-datar saja.

Sungguh menyedihkan memang jika hidup yang sekali-kalinya ini tak bermakna.
Harus segera dipelajarilatar belakang dan penyebabnya, andaikata bisa
dimotivasi dengan kursus, pelatihan, rotasi kerja, mudah-mudahan bisa
meningkat semangatnya.

4. Karyawan / Pejabat "Makruh"

Ciri dari karyawan dan pejabat kelompok ini adalah : adanya menimbulkan
masalah tiadanya tidak menjadi masalah.

Bila dia ada di kantor akan mengganggu kinerja dan suasana walaupun tidak
sampai menimbulkan kerugian besar, setidaknya membuat suasana tidak nyaman dan kenyamanan kerjaserta kinerja yang baik dapat terwujud bila ia tidak ada.

Misalkan dari penampilan dan kebersihan badannya mengganggu, kalau bicara
banyak kesia-siaan, kalau diberi tugas dan pekerjaan selain tidak tuntas,
tidak memuaskan juga mengganggu kinerja karyawan lainnya.

5. Karyawan / Pejabat "Haram"

Ciri khas dari kelompok ini adalah : kehadirannya sangat merugikan dan
ketiadaannya sangat diharapkan karena menguntungkan.

Orang tipe ini adalah manusia termalang dan terhina karena sangat
dirindukan "ketiadaannya" . Tentu saja semua ini adalah karena buah
perilakunya sendiri, tiada perbuatan yang tidak kembali kepada dirinya
sendiri.

Akhlaknya sangat buruk bagai penyakit kronis yang bisa menjalar. Sering
memfinah, mengadu domba, suka membual, tidak amanah, serakah, tamak, sangat tidak disiplin, pekerjaannya tidak pernah jelas ujungnya, bukan
menyelesaikan pekerjaan malah sebaliknya menjadi pembuat masalah. Pendek
kata di adalah "trouble maker".

Silahkan anda renungkan, kita termasuk kategori yang mana...?

Semoga semua ini menjadi bahan renungan agar hidup yang hanya sekali ini
kita bisa merobah diri dan mempersembahkan yang terbaik dan yang bermanfaat bagi dunia dan akhirat nanti. Jadilah manusia yang "wajib ada". Semoga!